Gaming Startups di Indonesia: Perkembangan Investasi pada Developer Game di Indonesia

Pertumbuhan perusahaan startup di Indonesia kian pesat. Indonesia adalah negara nomor satu pencetak startup di Asia Tenggara, dan menduduki nomor lima di dunia. Gaming startup juga mengalami pertumbuhan. Dilansir dari laman resmi Tracxn, tercatat ada 187 startup di industri game Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan teknologi dan ekonomi karena pasar gaming yang terus bertumbuh di Indonesia.

10 Daftar Startup Game Developer di Indonesia yang Terlaris

Sederet startup berikut adalah game developer yang tercatat memiliki karya yang keren dan laris di kalangan gamer. Mereka juga terbukti sudah meraih investasi untuk terus mengembangkan game yang bermutu. Nah, siapa saja mereka? Berikut daftar startup game developer di Indonesia dengan informasi investornya.

1. Agate

Agate merilis banyak mobile game kasual. Selain di smartphone, Agate juga mendistribusikannya di platform seperti Steam dan konsol game. Agate yang sudah mendunia dengan game Valthirian Arc, berhasil menarik banyak investor untuk game development mereka, diantaranya ada Maloekoe Ventures, Endeavor, dan investor lainnya.

2. Touchten Games

Game developer yang berbasis di ibukota ini didukung oleh Cubic, PT. Prasetia Dwidharma, dan 2 orang angel investor. Selain menjadi pengembang game, Touchten Games juga bertindak sebagai publisher. Game terkenal karya perusahaan ini diantaranya ada Ramen Chain, Royal Garden Tales, Dessert Chain, Teka Teki Saku, Cute Kill, dan Amazing Cupid.

3. Alkemis Games

Alkemis Games adalah perusahaan game yang berbasis di Surabaya. Game developer ini fokus pada pengembangan mid-core freemium game di platform Android dan iOS. Menelurkan karya pertamanya di tahun 2014, Alkemis Games di-support oleh East Ventures.

4. Toge Productions

Discovery Nusantara Capital menjadi investor perusahaan game yang karyanya telah masuk ke pasar asing ini. Toge Productions mengawali debutnya di industri game sejak tahun 2009. Game populer dari perusahaan ini adalah A Space For The Unbound yang merupakan kerja sama dengan Mojiken Studio di tahun 2022.

5. Arsanesia

Arsanesia adalah game developer yang khusus mengembangkan game arkade dan casual games. Discovery Nusantara Capital mendanai perusahaan yang berada di Bandung ini sejak 2011. Kalau kamu pernah baca komik lokal Si Juki, Arsanesia merilis game-nya dengan judul Si Juki: Warteg Gaya Baru.

6. Nightspade

Nightspade adalah developer game yang berlokasi di Bandung. Berdiri sejak 2011, perusahaan ini di-support oleh East Ventures dan Alpha JWC Ventures sebagai investor. Game karya Nightspade diantaranya adalah Don Gravity, Give a Dam, Nuclear Outrun, dan Animal Pirates di platform iOS, Windows, Android, juga Symbian.

7. Semisoft

Berlokasi di Jakarta, Semisoft didirikan tahun 2014. Semisoft mendapatkan investasi dari Discovery Nusantara Capital. Legrand Legacy: Tale of The Fatebounds dirilis untuk PC platform dan web. Game ini meraih Most Promising Game award di tahun 2016.

8. Avarik Saga

Avarik Saga adalah developer game untuk NFT-based game dan game konsol. NFT-based game adalah game yang dirilis dalam jaringan blockchain. Perusahaan ini menarik Morningstar Ventures dan Capital S sebagai investornya.

9. Eizper Chain

Mengusung tema Action RPG, Eizper Chain pernah menjadi sponsor dalam acara IESF di Bali tahun 2022. Konsep permainannya adalah Free-to-Play (F2P) dan Play-to-Earn (P2E). Didirikan di Bandung tahun 2021, perusahaan ini berhasil menggaet Kernel Ventures dari Hongkong dan Floem Capital dari Singapura sebagai investornya.

10. Duckie Land

Kini jutaan gamer bisa berpartisipasi dalam dunia NFT dan mendapat hadiah berupa token dari permainan yang hebat. Duckie Land memberikan gamer aset dalam game yang nilainya bisa meningkat jika aktif memainkan game. Terinspirasi dengan kecintaan founder terhadap bebek, Duckie Land berdiri sejak 2021 bersama Girnas Capital, Unity Capital Ventures, dan beberapa investor lainnya.

Perkembangan ekonomi pada industri game lokal

Menteri Kemenparekraf Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan dirinya akan memantau pengembangan industri game di tanah air pada acara Ciputra Artpreneurs di Jakarta pada bulan Desember tahun 2022. Menurut Sandiaga Uno, dominasi pasar game asing bisa diperlambat dengan meningkatkan talenta digital coding dan programming anak bangsa agar pertumbuhan industri game lokal semakin pesat.

Sandiaga Uno juga memberikan informasi bahwa potensi industri game lokal akan naik mencapai 2 miliar dolar, atau setara dengan 31 triliun rupiah. Untuk mencapai potensi maksimalnya, pengembangan talenta digital anak bangsa bisa diraih dengan beberapa skema, yaitu dengan kerja sama pelatihan hingga diadakannya kompetisi game yang menjadi stimulus talenta developer game lokal.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga sudah menyiapkan program untuk men-support rencana tersebut. Baparekraf Game Prime diluncurkan sebagai konferensi gaming di tingkat nasional yang diadakan rutin setiap tahun untuk mendukung industri game. Acara yang pertama diadakan pada 8 Agustus 2021 secara online karena masih dalam masa pandemi. Ada juga GELORA (Program Game Lokal Kreatif Indonesia), sebuah program kerja sama AGI (Asosiasi Game Indonesia) yang mendorong game lokal untuk membuat game edukasi, serta IGDX yang sudah diadakan selama 3 kali sejak 2019.

Selain itu beberapa program e-commerce membentuk kerja sama melalui penjualan voucher game yang menjual fitur game karya developer game Indonesia. Dengan program kerja sama ini, kamu bisa mendapatkan fitur andalan game besutan anak bangsa lewat smartphone, baik itu untuk platform Android maupun iOS.