Ingin Kembangkan Industri Video Game? Baca Dulu Ini!

Sarana hiburan sebagai escape route dari kesibukan kerja nampaknya tidak lagi melulu menonton film keluaran terbaru, atau travelling ke tempat-tempat unik. Kini dimanapun kita berada, selama ada smartphone di tangan, kita bisa rileks sejenak dengan bermain video game. Bicara soal game, rasanya tidak bisa lepas dari industri game raksasa seperti Square-Enix yang terkenal dengan RPG-nya, Capcom dengan fighting-nya, atau EA dengan sport dan action-nya. 

Ya, betul, industri game saat ini memang didominasi oleh perusahaan Barat dan Jepang. Siapa sih yang tidak tahu Final Fantasy, Street Fighter, atau Dragon’s Age? Namun sekarang, video game buatan anak negeri pun siap unjuk gigi, khususnya video game mobile! Sebut saja DreadOut, Code Atma, atau Citampi Stories.

Namun seberapa besar perkembangan industri video game saat ini terlebih untuk pangsa pasar game di Indonesia? Let’s check this out!

Seberapa Potensial Industri Video Game? Kenali Dulu Datanya!

Menurut data, sebanyak 3.2 milyar orang setidaknya pernah bermain game, baik console maupun mobile. Jika berdasarkan angka ini, maka sekitar 40 persen populasi dunia adalah gamer. Diprediksi juga, angka ini akan terus meningkat hingga 3.32 milyar orang pada tahun 2024 nanti. 

Dari angka tersebut, setidaknya sekitar 1.3 milyar orang bermain game online. Ini berarti potensi gaming online, khususnya mobile, terbuka lebar. Bagaimana tidak? Sekitar 80 persen populasi dunia sudah menggunakan smartphone yang memiliki kapabilitas untuk memainkan online game. Data ini juga ditambah dengan prediksi revenue sebesar $26.29 milyar khusus untuk game online saja. User penetration-nya pun mencapai angka 15.4 persen pada angka 2026 nanti.

Thanks to digital innovation, pembelian game juga semakin mudah. Sekitar 83 persen penjualan video game dilakukan melalui platform digital. Ini yang membuat banyak industri video game besar seperti Ubisoft atau Blizzard Entertainment meluncurkan game mereka secara online, karena hemat biaya manufacturing, packaging, serta shipping.

Jika tadi kita bicara di tahap global, nah kamu wajib tahu juga kalau region Asia Pasifik diprediksi sebagai kawasan dengan market share terbesar, khususnya pada 2027 nanti. 

Lalu Tren Mobile Game Apa Yang Hype Saat Ini?

Pernah mendengar social gaming? Buat kamu yang belum tahu, social gaming adalah video game dimana seorang gamer bisa berinteraksi dengan gamer lainnya, karena tipe game ini menggabungkan gaming experience dengan social interaction. Game tipe ini banyak diminati gamer secara global, sebut saja Albion Online, Diablo Immortal, Mobile Legend, atau Dislyte. Dengan social gaming, kamu tidak hanya bermain, tapi juga bisa berinteraksi atau bersosialisasi dengan gamer lainnya dari seluruh penjuru dunia.

Dengan adanya social gaming jenis ini, video game kini tidak lagi statis (sekadar bermain, menamatkan cerita, and that’s it!), tapi juga lebih fleksibel menyerupai social media. Belum lagi, dengan adanya platform mobile, bermain video game sekarang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Keren, kan?

Setelah membaca ini, kamu siap dong untuk kembangkan usaha video game buatanmu? Kini saatnya industri game Indonesia unjuk gigi setara dengan Eropa dan Jepang. Hal ini sudah ditunjukkan di rangkaian acara IGDX yang diadakan di Indonesia sejak 2019. Acara tersebut merupakan sarana bertemunya game developer lokal dengan para praktisi di industri game dalam rangka menaikkan kemampuan talenta digital Indonesia di pasar industri game global. Ikuti terus artikel kami lainnya untuk temukan inspirasi dan informasi di industri video game ya.